Rabu, 11 Februari 2015

Bebas Kaki Gajah 2020, Siak Optimalkan Eliminasi Filariasis

Pernahkah anda melihat penyakit yang ditandai dengan menggelembungnya bagian tubuh seperti balon, sehingga membuat ukurannya besar seperti kaki gajah? Ya penyakit tersebut disebut dengan kaki gajah (filariasis atau Elephantiasis). Penyakit Kaki Gajah adalah golongan penyakit menular yang disebabkan oleh cacing Filaria yang ditularkan melalui berbagai jenis nyamuk. Dalam kurun waktu tertentu, penderita yang sudah terjangkit, akan mengalami pembengkakan pada bagian kaki dan bagian tubuh lainnya secara abnormal dan cenderung terlihat seperti Kaki Gajah.

Penyakit ini bersifat menahun (kronis) dan bila tidak mendapatkan pengobatan, maka akan dapat menimbulkan cacat menetap berupa pembesaran kaki, lengan dan alat kelamin baik perempuan maupun laki-laki. Penyakit Kaki Gajah bukanlah penyakit yang mematikan, namun secara tidak langsung penyakit ini dapat berdampak terhadap penurunan produktivitas kerja penderita, beban keluarga dan menimbulkan kerugian ekonomi yang cukup banyak.

Pada tanggal 8 April 2002 Menteri Kesehatan Republik Indonesia telah mencanangkan dimulainya eliminasi penyakit Kaki Gajah di Indonesia dan telah menetapkan eliminasi Kaki Gajah sebagai salah satu program prioritas. Eliminasi filariasis adalah keadaan di mana penularan filariasis di tengah-tengah masyarakat sedemikian rendahnya sehingga penyakit ini tidak menjadi masalah kesehatan masyarakat.

Hal ini tentu langsung ditanggapi serius oleh pihak kabupaten kota di Indonesia. Demikian halnya dengan Kabupaten Siak. Pemerintah Kabupaten Siak lalu melaksanakan program eliminasi (pencegahan) Kaki Gajah sebagai bentuk nyata dalam memerangi penyakit ini. Pada tahun 2012 lalu, Bupati Siak, Drs. H. Syamsuar, M.Si sudah menandatangani Nota Kesepakatan (MoU) Kesanggupan Pelaksanaan Program Eliminasi Filariasis. Hal ini lalu langsung ditindaklanjuti oleh berbagai elemen yang terlibat pada dunia kesehatan di Kabupaten Siak.

Dari data Dinas Kesehatan Kabupaten Siak tahun 2012, ditemuikan 19 orang penderita Filariasis yang tersebar di beberapa kecamatan. Mendapatkan fakta tersebut, Pemerintah Kabupaten telah canangkan program Siak Bebas Kaki Gajah, tepatnya pada  2020 mendatang angka penyakit filariasis di Kabupaten ini ditargetkan  menjadi 1 persen.

Pengobatan Massal Filariasis
Pola pemberantasan Filariasis harus dilandaskan pengetahuan mengenai anatomi agen pembawa penyakit tersebut. Karena agennya adalah nyamuk, maka pencegahan yang efektif adalah memberantas nyamuk serta pemberian obat khusus kepada pasien yang diketahui memiliki gejala penyakit tersebut.

Di Kabupaten Siak, pengobatan massal untuk penderita Kaki Gajah sudah dilakukan sebanyak dua putaran. Diantaranya meliputi pemberian obat gratis untuk pencegahan Kaki Gajah) terus dilakukan di Siak. Misalnya Dietilkarbamasin {diethylcarbamazine (DEC)}  yang tergolong murah, aman dan tidak ada resistensi obat.

Penderita yang mendapatkan terapi obat ini mungkin akan memberikan reaksi samping sistemik dan lokal yang bersifat sementara dan mudah diatasi dengan obat simtomatik. Pada kasus penyakit kaki gajah yang cukup parah (sudah membesar) karena tidak terdeteksi dini, selain pemberian obat-obatan tentunya memerlukan langkah lanjutan seperti tindakan operasi.

Selain itu juga dengan pemberian Albendazol, sesuai takaran setiap 1 tahun sekali minimal 5 tahun berturut-turut yang bertujuan untuk menghilangkan sumber penularan dan memutus mata rantai penularan daerah ini.

Program ini berjalan cukup 5 tahun berturut-turut dan mencapai target pemberian obat nasional sebesar 65% dari jumlah penduduk dan pada tahun 2020 kabupaten siak bebas dari masalah kesehatan terutama penyakit filariasis.

Selain itu juga dilakukan penyuluhan untuk menumbuhkan pemahaman kepada penderita untuk segera berobat dan tidak membiarkan sakit ini tidak menyebarkan penularan kepada masyarakat lainnya. Untuk itulah perlu adanya pendidikan dan pengenalan penyakit kepada penderita dan warga sekitarnya.

Sementara itu Bupati Siak Drs.H. Syamsuar MSI mengharapkan keberhasilan program ini agar mendapatkan sertifikat Kabupaten Siak bebas dari penyakit filariasis. Hal ini tentu akan berdampak kepada aspek lain, misalnya kunjungan wisatawan yang akan berekreasi ke negeri Istana ini.

Copyright © 2013 Berita Pilihan Terbaru: Bebas Kaki Gajah 2020, Siak Optimalkan Eliminasi Filariasis | www.bookie7.co